08 November 2007

Cancer, update RS Johns Hopkins

SETELAH BERTAHUN2 MENGATAKAN PADA KHALAYAK BAHWA KEMOTERAPI ADALAH CARA SATU2NYA UNTUK MENCOBA (KATA KUNCI:MENCOBA) DAN MENGHILANGKAN PENYAKIT CANCER, JOHN HOPKINS AKHIRNNYA MULAI MENGATAKAN: "ADA CARA ALTERNATIF".Update dari John Hopkins:
1. Tiap orang mempunyai sel kanker. Sel kanker ini tidak tampak dalam pemeriksaan standar sampai sel2 ini berkembang biak hingga berjuta jumlah nya. Pada saat dokter memberitahu pasien bahwa "tidak ada sel kanker lagi" setelah menjalani pengobatan, itu artinya pemeriksaan yang dilakukan sudah tidak dapat mendeteksi sel2 cancer karena sel2 tersebut sudah berada di bawah ukuran/jumlah yang dapat terdeteksi
2. Sel cancer tumbuh antara 6 sampai lebih dari 10 kali dalam jangka waktu hidup manusia.
3. Pada saat kekebalan tubuh seseorang tinggi, sel2 cancer akan dihancurkan dan dicegah sehingga tidak dapat bertambah banyak dan membentuk tumor.
4. Pada saat seseorang menderita cancer ini menunjukkan bahwa orang tersebut mengalami beberapa kekurangan nutrisi. Ini dapat terjadi karena faktor genetika, lingkungan, makanan dan cara hidup.
5. Untuk menanggulangi kekurangan nutrisi dan memperkuat sistem kekebalan tubuh dapat ditempuh dengan merubah diet (cara makan) dan menambahkan asupan suplemen.
6. Kemoterapi, meracuni sel cancer yang bertumbuh cepat, tapi pada saat yang sama juga menghancurkan pertumbuhan sel sehat dalam tulang sumsum,gastro-intestinal tracts (saluran pencernaan) dll, dan dapat menyebabkan kerusakan pada organ2 lain, seperti hati, ginjal, jantung, paru2 dll.
7. Sedangkan radiasi, bersamaan dengan fungsinya yang menghancurkan sel cancer, juga menyebabkan luka bakar, meninggalkan bekas luka, dan merusak sel, tissues, dan organ yang sehat.
8. Perawatan dini dengan kemoterapi dan radiasi dapat mengurangi ukuran tumor. Namun penerapan kemoterapi dan radiasi yang berkepanjangan tidak akan menghasilkan pengurangan tumor lebih lanjut.
9. Pada saat tubuh menanggung beban racun yang berlebihan dari kemoterapi dan radiasi, sistem kekebalan tubuh akan terancam atau hancur, karena itulah seseorang akan mengalami berbagai macam infeksi dan komplikasi.
10. Kemoterapi dan radiasi dapat menyebabkan sel kanker bermutasi dan menjadi tahan dan sulit untuk dihancurkan. Operasi juga dapat menyebabkan sel cancer menyebar ke tempat2 lainnya.
11. Cara efektif untuk melawan cancer adalah dengan membuatnya kelaparan, yaitu dengan cara tidak memberikan makanan yg dibutuhkan dalam sel untuk dapat berkembang biak
SEL CANCER MEMAKAN:
· Gula. Dengan meniadakan gula dalam asupan makanan itu berarti menghilangkan makanan utama sel cancer. Pengganti gula seperti NutraSweet, Equal, Spoonful, dll dibuat dari Aspartame, dan ini berbahaya. Pengganti yang lebih natural yaitu madu Manuka atau molasses, tapi dalam jumlah yang sedikit. Garam meja mengandung bahan kimia tambahan untuk menjadikannya putih. Alternatif yang lebih baik yaitu Bragg's aminos atau garam laut.
· Susu menyebabkan tubuh menghasilkan mucus, terutama di dalam gastro-intestinal tract (saluran pencernaan). Mucus juga makanan sel kanker. Dengan meniadakan susu dan menggantikannya dengan susu kedelai (tanpa gula) sel-sel cancer akan kelaparan.
· Sel2 cancer berkembang dengan baik di lingkungan yang tinggi asam. Dietari yang berbasis daging sangat tinggi kadar asamnya. Oleh karena itu lebih baik mengkonsumsi ikan, sedikit ayam daripada sapi atau babi. Daging juga mengandung antibiotic, hormon tambahan dan parasit2 untuk peternakan. Kesemuanya ini sangat berbahaya, terutama untuk penderita cancer.
· Dietari yang 80% berbasis sayuran segar dan sarinya (jus), whole grain , kacang2an dan sedikit buah akan membantu menjadikan tubuh dalam situasi alkaline. 20% dari persentasi tadi dapat diambil dari makanan yang dimasak termasuk kecambah. Sari sayuran segar mengandung enzim2 aktif/hidup yang dapat diserap dengan mudah dan dapat mencapai titik selular dalam waktu 15 menit untuk memberi makan dan mempercepat pertumbuhan sel2 sehat. Guna memperoleh enzim2 aktif untuk membangun sel sehat, minumlah sari sayuran segar (hampir semua jenis sayuran, termasuk kecambah) dan makanlah sejumlah sayuran mentah 2-3 kali sehari. Enzim2 ini hancur pada temperature 40 derajat Celcius.
· Hindari kopi, teh dan coklat, karena mengandung kafein yang tinggi. The hijau lebih baik sebagai alternatifnya, dan mempunyai unsur2 yang memerangi cancer. Air, yang paling baik yaitu air yang sudah di saring (filtered) guna menhindari racun2 dan kandungan2 logam dalam air keran. Hindari air yang sudah melewati proses distilasi karena mengandung asam.
· Protein dari daging sulit untuk di cerna dan membutuhkan enzim pencerna yang cukup banyak. Kandungan daging yang tidak tercerna dan tertinggal di saluran pencernaan akhirnya akan membusuk dan menambah timbunan racun.
· Dinding sel2 kanker mempunyai selaput protein yang kuat. Dengan menghindari makanan mengandung daging, tubuh membutuhkan jauh lebih sedikit enzim untuk mencerna makanan, sehingga sebagian besar enzim dapat menyerang dinding protein pada sel2 cancer dan selanjutnya memungkinkan bagi sel2 tubuh untuk menghancurkan sel2 cancer.
· Beberapa suplemen menaikan system kekebalan tubuh (IP6, Floressence, Essiac, anti-oxidants, vitamins, mineral, EFAs dll) sehingga memungkinkan sel2 tubuh sehat untuk menghancurkan sel2 cancer. Suplemen lain seperti Vitamin E diketahui menyebabkan apoptosis, atau sel mati terprogram, yaitu metode natural dari tubuh untuk membuang sel2 yang rusak, yang tidak dikehendaki, atau tidak dibutuhkan.
· Cancer adalah penyakit yang melibatkan pikiran, tubuh dan jiwa. Jiwa yang proaktif dan positif akan membantu penderita cancer untuk sembuh. Kemarahan, tidak dapat memaafkan, dan kegetiran menjadikan tubuh dalam situasi yang tegang dan berkadar asam tinggi. Belajar untuk berjiwa lembut dan pemaaf. Belajar untuk bersantai dan menikmati hidup.
· Sel cancer tidak dapat berkembang dalam lingkungan yang tinggi oksigen. Berolahraga setiap hari dan menghirup nafas dalam2 dapat membantu asupan oksigen dalam tahap selular. Terapi oksigen juga salah satu cara yang digunakan untuk menghancurkan sel2 cancer.
Jangan menggunakan tempat plastic di microwave
1. Jangan memasukan botol air ke freezer
2. Jangan menggunakan 'plastic wrap' di microwave
Rumah Sakit John Hopkins baru-baru ini memasukkan berita ini di newsletters -nya. Informasi ini juga diedarkan di Walter Reed Army Medical Center .
Dioxin adalah jenis bahan kimia yang menyebabkan cancer, terutama cancer payudara. Dioxin juga berkadar racun tinggi bagi sel2 di tubuh kita.
Jangan membekukan botol plastik dengan air di dalamnya karena ini melepaskan kandungan dioxin yang terdapat dalam plastik.
Baru2 ini Dr. Edward Fujimoto, Wellness Program Manager di Rumah Sakit Castle, hadir di satu program televisi untuk menjelaskan bahaya kesehatan ini. Beliau menjelaskan sebaiknya tidak memanaskan makanan di dalam microwave menggunakan tempat plastik.
Terlebih untuk makanan yang mengandung lemak. Beliau juga mengatakan bahwa kombinasi lemak, panas tinggi dan plastic melepaskan dioxin ke dalam makanan yang akhirnya akan masuk ke dalam sel2 tubuh. Beliau menghimbau untuk memanaskan makanan di microwave dengan Corning Ware, Pyrex atau keramik. Produk kertas tidak begitu jelek namun kita tidak tau apa yang ada di kertas tersebut. Lebih aman menggunakan produk2 di atas. Dia mengingatkan kita bahwa beberapa waktu lalu restoran cepat saji beralih dari produk foam ke kertas. Hal ini juga disebabkan karena masalah dioxin.
Beliau juga mengungkapkan tentang plastic wrap seperti Saran, juga berbahaya untuk digunakan menutup makanan yang akan di panaskan dalam microwave. Panas yang tinggi dapat menyebabkan zat2 beracun meleleh dan menetes ke dalam makanan. Tutuplah makanan dengan paper towel (tissue dapur)
Kirimkanlah artikel ini ke semua orang penting di dalam hidup anda.

07 November 2007

Merayakan Natal dalam Sejarah

http://www.icrp-online.org/wmview.php?ArtID=347
24 Mei 2007 - 08:15 (Diposting oleh: ICRP)

Kata Christmas (Hari Natal) berasal dari kata Cristes maesse, frase dalam Bahasa Inggris yang berarti Mass of Christ (Misa Kristus). Belakangan ini kata Christmas sering disingkat menjadi X’mas. Tradisi ini diawali oleh Gereja Kristen dahulu. Dalam bahasa Yunani, X adalah kata pertama dalam nama Kristus (Yesus). Huruf ini sering digunakan sebagai simbol suci. Natal adalah hari raya umat Kristiani untuk memperingati hari kelahiran Yesus Kristus.
Mengirim kartu ucapan kepada sanak-saudara dan teman-teman. Menjadi populer sejak tahun 1800-an. Lagu-lagu Natal, yang disebut carol, dinyanyikan dan didengarkan. Pohon cemara yang akrab disebut “Pohon Natal” sebetulnya berasal dari tradisi Barat. Pohon ini dihiasi lampu-lampu dan lingkaran daun-daunan dari pohon empat musim.
Tak ada yang tahu tanggal berapa tepatnya hari lahir Kristus. Kebanyakan orang Kristen memperingatinya pada tanggal 25 Desember. Ada beberapa sumber yang menjelaskan asal muasal kenapa Natal diperingati pada 25 Desember. Catatan pertama peringatan hari Natal adalah tahun 336 Sesudah Masehi pada kalender Romawi kuno, yaitu pada tanggal 25 Desember. Perayaan ini kemungkinan besar dipengaruhi oleh perayaan orang kafir (bukan Kristen) pada saat itu. Sebagai bagian dari perayaan tersebut, masyarakat menyiapkan makanan khusus, menghiasi rumah mereka dengan daun-daunan hijau, menyanyi bersama dan tukar-menukar hadiah. Kebiasaan-kebiasaan itu lama-kelamaan menjadi bagian dari perayaan Natal. Pada akhir tahun 300-an Masehi agama Kristen menjadi agama resmi Kekaisaran Romawi.
Sumber lain mengatakan hari Natal ditetapkan jatuh pada tanggal 25 Desember pada abad ke 4 oleh kaisar Kristen pertama Romawi, Flavius Valerius Constantinus. Tanggal 25 Desember tersebut dipilih sebagai Natal karena bertepatan dengan kelahiran Dewa Matahari yang disembah oleh bangsa Romawi. Sebelumnya, orang-orang Kristen memperingati hari Natal pada tanggal 6 Januari. Tanggal 6 Januari ini masih dipakai sebagai sebagai hari Natal oleh orang-orang Kristen di Eropa Timur. Selama masa Natal, mereka bertukar kado dan menghiasi rumah mereka dengan pohon Natal.
Hari Natal semakin tenar hingga masa Reformasi, suatu gerakan keagamaan di tahun 1500-an . Gerakan ini melahirkan agama Protestan. Pada masa Reformasi, banyak orang Kristen yang mulai menyebut Hari Natal sebagai “Hari Raya Kafir” karena mengikutsertakan kebiasaan tanpa dasar keagamaan yang sah. Pada tahun 1600-an, karena adanya perasaan tidak enak itu, Natal dilarang di Inggris dan banyak koloni Inggris di Amerika. Namun, masyarakat tetap meneruskan kebiasaan tukar-menukar kado dan tak lama kemudian kembali kepada kebiasaan semula.

Sejarah Natal
Kisah Natal berasal dari Injil Santo Lukas (Lukas, 2:1-21) dan Santo Matius (Matius(1:18-25) dalam Perjanjian Baru. Dalam Al-Qur'an, kitab suci umat Muslim, kelahiran Yesus atau Nabi Isa dikisahkan dalam Sura ke 19, Sura Maryam.Menurut Lukas, seorang malaikat memunculkan diri kepada para gembala di luar kota Betlehem dan mengabari mereka tentang lahirnya Yesus. Matius juga menceritakan bagaimana orang-orang bijak, yang disebut para majus, mengikuti bintang terang yang menunjukkan kepada mereka di mana Yesus berada. Cerita kelahiran Yesus telah diturunkan selama beberapa abad, berdasarkan kisah dalam Injil: Injil Matius dan Injil Lukas. Walau kedua Injil tersebut menekankan kejadian yang berbeda. Injil Markus dan Injil Yohanes tidak mencatat tentang masa kecil Yesus.
Menurut Lukas, Maria mengetahui dari seorang malaikat bahwa dia telah mengandung dari Roh Kudus tanpa persetubuhan. Setelah itu dia dan suaminya Yusuf meninggalkan rumah mereka di Nazaret untuk berjalan ke rumah leluhur Yusuf, Betlehem, untuk mendaftar dalam sensus yang diperintahkan oleh kaisar Roma, Agustus. Karena tidak menemukan tempat menginap di kota itu, mereka membenahi sebuah tempat di sebuah kandang. Di sana Maria melahirkan dan meletakkan Yesus di palungan. Kelahiran Kristus di Betlehem Yudea, di kampung halaman Daud, leluhur Yusuf, memenuhi nubuat Yesaya.
Matius mencatat silsilah dan kelahiran Yesus dari seorang perawan, dan kemudian beralih ke kedatangan Tiga orang Bijak dari Timur -- yang diduga adalah Arabia atau Persia -- untuk melihat Yesus yang baru dilahirkan. Ketiga orang bijak tersebut, yang disebut juga orang Majus atau raja, mula-mula tiba di Yerusalem dan melaporkan kepada Raja Yudea, Herodes Agung, bahwa mereka telah melihat sebuah bintang, yang sekarang disebut Bintang Betlehem, menyambut kelahiran seorang raja. Penelitian lebih lanjut memandu mereka ke Betlehem Yudea dan rumah Maria dan Yusuf. Mereka mempersembahkan emas, kemenyan, dan mur kepada bayi Yesus. Ketika bermalam, ketiga orang majus itu mendapatkan mimpi yang berisi peringatan bahwa Raja Herodes merencanakan pembunuhan terhadap anak tersebut. Karena itu mereka memutuskan untuk langsung pulang tanpa memberitahu Herodes suksesnya misi mereka. Matius kemudian melaporkan bahwa keluarga Yesus kabur ke Mesir untuk menghindari pembunuhan oleh Raja Herodes yang memutuskan untuk membunuh semua anak di bawah dua tahun di Betlehem untuk menghilangkan saingan terhadap kekuasaannya. Setelah kematian Herodes, Yesus dan keluarga kembali dari Mesir, tetapi untuk menghindari rasa benci dari raja Yudea baru (anak Herodes Arkhelaus) mereka pergi ke Galilea dan tinggal di Nazaret.
Sisi lain dari cerita kelahiran Yesus yang disampaikan oleh kitab Injil adalah penyampaian berita itu oleh para malaikat kepada para gembala. Beberapa nyanyian Natal menyebutkan bahwa para gembala itu melihat sebuah bintang yang besar bersinar di atas kota Betlehem. Mereka mengikuti bintang itu hingga ke tempat kelahiran Yesus. Beberapa astronom dan sejarahwan telah berusaha menjelaskan gabungan sejumlah peristiwa angkasa yang dapat ditelusuri yang mungkin dapat menerangkan penampakan bintang raksasa yang tidak pernah dilihat sebelumnya itu, namun mereka tidak mencapai kesepakatan tentang hal ini.

Masa Adven
Bagi kebanyakan orang Kristen, masa Xmas mulai pada hari Minggu yang paling dekat dengan tanggal 30 November. Hari ini adalah hari raya Santo Andreas, salah satu dari keduabelas rasul Kristus. Hari Minggu tersebut disebut hari pertama masa Adven, yaitu masa 4 minggu saat umat Kristiani mempersiapkan perayaan Natal. Kata adven berarti datang, dan mengacu pada kedatangan Yesus pada hari Natal. Untuk merayakan masa Adven, empat buah lilin, masing-masing melambangkan hari Minggu dalam masa Adven, diletakkan dalam suatu lingkaran daun-daunan. Pada hari Minggu pertama, keluarga menyalakan satu lilin dan bersatu dalam doa. Mereka mengulangi kegiatan ini setiap hari Minggu dalam masa Adven, dengan menambahkan satu lilin lagi setiap kalinya.
Sebuah lilin merah besar yang melambangkan Yesus, ditambahkan pada lingkaran daun-daunan itu pada Hari Natal. Untuk kebanyakan umat Kristiani, masa Adven memuncak pada Misa tengah malam atau peringatan keagamaan lain pada malam sebelum Natal (Malam Natal), tanggal 24 Desember. Gereja-gereja dihiasi dengan lilin, lampu, dan daun-daunan hijau dan bunga pointsettia. Kebanyakan gereja juga mengadakan perayaan pada hari Natal. Masa Natal berakhir pada hari Epifani, tanggal 6 Januari. Untuk gereja Kristen Barat, Epifani adalah datangnya para majus di hadirat bayi Yesus. Menurut umat Kristen Timur, hari tersebut adalah perayaan pembaptisan Kristus. Epifani jatuh 12 hari setelah hari Natal. Gereja-gereja mengadakan perayaan pada malam itu. Orang-orang memperhatikan gua Natal (replika dari kandang domba tempat Yesus lahir, dengan patung-patung Yesus, Maria, Yosef, gembala-gembala dan hewan-hewan) sambil menyanyikan lagu-lagu Natal.

Tentang Sinterklas
Pada perayaan Natal, tokoh Sinterklas atau Santa Claus menjadi tokoh penting di luar peringatan kelahiran Yesus. Mengacu dalam tradisi Amerika, pada malam Natal, Sinterklas menaiki kereta salju penuh hadiah, ditarik oleh delapan ekor rusa kutub. Dia lalu terbang menembus awan untuk mengantarkan hadiah-hadiah itu kepada anak-anak di seluruh dunia. Di banyak negara-negara Eropa dengan Santo Nikolas (populer disebut “Santa Claus” atau “Sinterklas”) sebagai lambang usaha untuk saling memberi yang tentunya tepat dengan perayaan Natal sesungguhnya yaitu menunjukkan kemurahan hati kepada orang-orang yang kurang beruntung. Uang dikirimkan ke rumah sakit dan panti asuhan atau dibuat dana khusus untuk membantu fakir miskin. Peringatan Natal secara tradisi merupakan saat untuk menghentikan segala macam pertempuran dan pertikaian.
Tokoh Santa Claus berasal dari kisah lama tentang seorang Santo Kristiani bernama Nikolas dan dari dewa Norwegia yang bernama Odin. Para imigran membawa Bapa Natal atau Santo Nikolas ke Amerika Serikat. Namanya lambat laun berubah menjadi Santa Claus, dari nama Belanda untuk Bapa Natal abad ke-empat, Sinter Claas.
Sekalipun asalnya dari mitologi Norwegia sebelum ajaran Kristen, Santa Claus baru menjadi tokoh yang kita kenal sekarang di Amerika Serikat. Orang Amerika memberikannya janggut berwarna putih, mendandaninya dengan baju merah dan menjadikannya seorang tua yang riang dengan pipi yang merah dan sinar di matanya. Santa Claus adalah tokoh mitos yang dikatakan tinggal di Kutub Utara, di mana ia membuat mainan sepanjang tahun.*

Donny Anggoro, diolah dari berbagai sumber.

01 November 2007

Bahan Pengajaran Sekolah Minggu GKSS

Rancangan Awal
A. Tujuan Penyelenggaraan Sekolah Minggu

Penetapan tujuan penyelenggaraan Sekolah Minggu (SM) GKSS sebagai pendekatan penyusunan Garis Besar Bahan Sekolah Minggu perlu mempertimbangkan pembagian kategori tingkatan/kelas berdasarkan usia anak yang berkaitan erat dengan perkembangan kognitif, moral/etika, iman dan ego sehingga mempengaruhi kemampuan anak belajar tentang Tuhan, Gereja, Alkitab dan orang lain/sesama.

B. Pembagian Kelas (Kategori Usia)
GKSS telah menetapkan penggolongan kategori Sekolah Minggu (SM) sebanyak 3 tingkatan/kelas yaitu: Anak Kecil, Anak Tanggung dan Remaja, akan tetapi dengan pertimbangan kekhasan kemampuan anak kami mengusulkan membagi dalam 4 tingkatan:
a. Anak kecil (1-5 tahun)
b. Anak Besar (6-8 tahun)
c. Anak Tanggung (9-11 tahun)
d. Remaja (12-16 tahun)

C. Tujuan Sekolah Minggu berdasarkan Penggolongan Kategori Usia
a. Anak kecil (1-5 tahun)
• Mengenal dan mengetahui cerita-cerita Alkitab yang sesuai dengan perkembangan mereka.
• Merasakan kenyamanan dan kesejahteraan penyertaan Tuhan melalui keluarga.
• Mengetahui dan menghargai sekolah minggu melalui cerita-cerita dan tokoh-tokoh dalam Alkitab
b. Anak Besar (6-8 tahun)
• Mengetahui dan merelasikan cerita-cerita Alkitab dengan dirinya
• Mengetahui dan memahami sekolah minggu sebagai tempat yang aman dan nyaman untuk beraktifitas
c. Anak Tanggung (9-11 tahun)
• Menggali, memahami dan merelasikan cerita-cerita Alkitab dengan dirinya
• Menyadari dan memahami relasinya dengan Tuhan melalui keterlibatan dirinya dalam aktifitas gereja/SM.
d. Remaja (12-17 tahun)
• Memahami dan menghayati relasinya dengan Tuhan, gereja dan keputusan iman.
• Mencari, menggali dan memahami relasi cerita-cerita Alkitab dengan dirinya dan sesamanya yang ia kenal.
• Menyadari dan memahami tanggung jawab sebagai anggota gereja dan masyarakat.

D. Pokok-pokok Materi

1. Pemahaman tentang Tuhan
(1-5 thk Anak Kecil)
Yang dipahami adalah relasi dengan orang yang terdekat dengan dirinya. Kasih sayang dirasakan dan tidak memahami adanya relasi lain diluar itu. Konsep tentang Tuhan adalah relasinya dengan orangtua. Seiring bertambahnya usia konsep mengenai Tuhan berkembang melalui relasinya dengan orangtua. Ia lebih merasakan kasih orangtuanya dan sulit berpisah dengan mereka. Disitu kasih yang sesungguhnya terbentuk
6-8 tahun (Anak Besar)
Anak sangat tertarik pada kisah Yesus dan menyamakan diri dengan-Nya yang juga berkembang menjadi semakin besar. Melalui kisah Yesus relasi dengan Tuhan dipahami semakin mudah. Pada saat yang sama orangtua di rumah juga menolong merelasikan semua pengalaman hidup dengan Tuhan.
9-11 tahun
Umumnya anak suka pada penjelasan masuk akal dan nyata. Disadari dalam relasi Yesus dengan Tuhan ada rasa saling setia, sehingga ia mulai paham bahwa ia pun dapat membina relasi dengan Tuhan.

12-17 tahun (Remaja)
Saatnya anak memerlukan panutan yang dapat mereka kagumi. Para tokoh dalam Alkitab yang dikasihi oleh Tuhan karena relasinya yang baik.Cerita semacam ini sangat menolong Remaja dalam membentuk kualitas relasinya dengan Tuhan. Tuhan adalah pribadi yang berperan dalam hidupnya. Dia menjadi sahabat yang paling karib. Dilubuk hati remaja, ada komitmen dan loyalitas yang sangat mendalam terhadap Tuhan tempat ia menimba seluruh kepercayaannya. Pada tahap ini, Tuhan juga dipandang sebagai "Tuhan kelompok" atau "Tuhan kolekif" yang konvensional. Lewat Tuhan yang konvensional ini, remaja sanggup menyesuaikan diri dengan harapan dan penilaian orang serta kelompok yang sangat berharga baginya. Ia mereka terikat dengan Tuhan yang konvensional karena belum memiliki kemampuan batin untuk secara pribadi dan mandiri menyusun suatu gambaran tentang Tuhan berdasarkan gaya identitas diri yang mantap dan otonom, dan tidak tergantung sepenuhnya kepada orang lain.

2. Pemahaman tentang Gereja

(1-5 thk Anak Kecil)
Lebih membutuhkan rasa aman. Bila di gereja, berarti ada ruang khusus tempatnya bermain dan tidak merasa takut. Relasi dengan orang di gereja sangat tergantung pada apa yang mereka katakan dan perbuat. Seiring bertambahnya usia, mereka sedang berusaha lebih mandiri termasuk dalam mengikuti bimbingan dari orang-orang dewasa gereja. Merasa lebih aman bila aktif dengan anak seusianya . Gereja dipahami sebagai tempat yang aman dan bertemu dengan banyak orang lain yang saling mengasihi
6-8 tahun (Anak Besar)
Anak lebih mengamati gereja sebagai tempat yang aman dan ramah terhadapnya. Anak mengamati banyak pula kegiatan dilakukan di gereja, misalnya kebaktian, PA, perkunjungan, sekolah minggu, koor dan lain-lain. Ia mulai tahu bahwa semua kegiatan itu dilakukan karena kasih kepada Yesus. Mereka mulai mengamati tokoh-tokoh baik di gereja

9-11 tahun
Dalam usia ini, anak semakin sadar bahwa orang-orang di gereja memang mengasihi Yesus dan Tuhan. Akibatnya, mereka mulai suka diajak ikut serta dalam beberapa kegiatan, bersemangat untuk membantu bila diperlukan. Mereka pun mulai merasa sayang pada Yesus dan ingin melakukan sesuatu. Kegiatan yang bentuknya memberi, sangat menarik perhatian anak pada usia ini.

12-17 tahun (Remaja)
Pada usia ini mereka mengembangkan pemahaman bergereja dengan kemampuan menerima tanggung jawab dan ikut melayani. Remaja mulai belajar untuk memberikan loyalitasnya terhadap sesuatu yang menjadi bagian identitasnya (kelompok teman, ideologi atau agama yang dianutnya).Mereka merasa saatnya mewujudkan kesetiaannya pada gereja dan mengambil keputusan mengikut Yesus. Mereka sudah perlu diberi waktu menyampaikan usul dan pendapatnya.

3. Pemahaman tentang Alkitab
1-5 tahun (Anak Kecil)
Beberapa cerita Alkitab dapat dipilihkan untuk mereka. Cerita yang dipilih haruslah mengenai manusia atau hal yang nyata dan bukan yang abstrak. Alkitab dilihat sebagai benda yang dianggap penting oleh orang dewasa. Seiring bertambahnya usia, anak-anak masih menyukai cerita Alkitab ysng tokohnya dan dunianya tidak jauh dari dunia mereka. Mereka mulai paham bahwa dalam Alkitab ada cerita tentang Allah, Yesus dan orangtuanya, gereja menghargai sekali Alkitab. Ia pun belajar menghargainya.

6-8 tahun (Anak Besar)
Anak suka mendengarkan berbagai cerita Alkitab, mereka sudah semakin mampu menghubungkan cerita tersubut dengan pengalaman hidupnya sendiri. Mereka sudah bisa membaca dengan lebih baik. Cerita Alkitab dalam bahasa yang sederhana lebih dibutuhkan oleh mereka, agar selain membaca juga ada kebebasan menggali cerita Alkitab, bahkan mereka sering mengulang-ulang cerita yang disukai.
9-11 tahun
Tentu saja karena kemampuan bacanya sudah lebih baik, maka ia lebih banyak membaca bagian Alkitab dan sebaiknya anak sudah memiliki sendiri Alkitab sebagai milik pribadi. Menghafal banyak ayat yang bagus. Menemukan banyak tokoh dalam Alkitab, membacanya sendiri, dan merelasikannya dalam hidupnya.

12-17 tahun (Remaja)
Pada usia ini anak tidak saja merelasikan cerita Alkitab dengan kehidupannya sendiri, melainkan merelasikan dengan kehidupan orang lain yang ia kenal. Cerita Alkitab yang abstrak/simbol-simbol/perumpamaan sudah dapat mereka pahami dengan baik karena memasuki tahapan kematangan berpikir ilmiah.

4. Pemahaman tentang sesama
1-5 tahun (Anak Kecil)
Anak usia 0-3 tahun memusatkan segalanya pada dirinya saja. Sulit bagi mereka untuk berbagi dengan orang lain. Mereka pun bermain sendiri. Bermain bersama belum dipahami. Seiring bertambahnya usia (4-5tahun), mereka semakin banyak keluar rumah, untuk sekolah, sekolah minggu, berkunjung dengan keluarga. Temannya makin banyak, namun masih terpusat pada diri sendiri. Sekalipun demikian perlu dikembangkan bermain dengan anak lain, berbagi, bergiliran dan berpartisipasi.
6-8 tahun (Anak Besar)
Anak banyak mengamati panutan dalam jenis seks yang sama. Acapkali mereka meniru tingkah laku para orang dewasa itu. Sudah mulai bisa bekerja sama dengan teman sebaya walaupun tidak terlalu lama. Mereka belajar tentang apa yang benar dan yang salah. Juga mengikuti peraturan dalam berbagai permainan. Mereka mudah kasihan pada orang yang menderita dan memerlukan pertolongan.

9-11 tahun
Saat yang sangat penting mengembangkan rasa bekerja sama dengan teman sebaya. Barangkali berbagai kelompok minat dapat diselenggarakan di gereja untuk dapat mereka ikuti. Hal lain yang muncul, pengaruh orang lain bagi dirinya sangat kuat.Ia sedang dalam proses mencari identitas dirinya sendiri. Mereka membutuhkan dorongan dan contoh-contoh panutan yang dapat mempengaruhi mereka secara positif.

12-17 tahun (Remaja)
Pengaruh kelompok bagi remaja sangat kuat dan di pihak lain pengaruh orangtua masih tetap kuat juga. Kini perasaan tentang keadilan dan kebenaran sangat kuat muncul, dan sangat bersemangat membela keadilan. Karena itu model/panutan tokoh-tokoh Alkitab dan gereja serta masyarakat sangat diperlukan. Remaja mulai gemar memerhatikan kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan orang dan memperhatikan tata kehidupan sosial untuk kepentingan ketertiban keamanannya sendiri. Mereka mulai memperhatikan kehidupan masyarakat. Fokusnya adalah etika atau moral untuk memelihara masyarakat.

Makassar, 29 Oktober 2007