07 Desember 2008

Perayaan Masa Advent

Perayaan Masa Advent

Masa Advent adalah 4 minggu sebelum Hari Natal. Dalam Minggu-minggu Advent dirayakan mulai hari Minggu antara 27 November - 3 Desember.

Warna liturgis: Ungu, tetapi pada hari Minggu Advent ke-3 (Minggu Gaudete) bisa warna merah. Warna ungu menunjuk sekaligus pada aspek pengakuan dosa dari umat yang bersiap menyambut kedatangan Tuhan, namun juga keanggunan Dia yang dinantikan kedatangannya itu.

Makna: menyambut kedatangan Yesus (baik kedatangan yang pertama maupun yang kedua)

Referensi Alkitab: Yes 2:1-5,7:10-14, Yer 33:14-16, Zef 3:14-18, Mik 5:2-5a, Mat 24:37-44, Rom 13:11-14

Kata “advent” dari bahasa Latin adventus (Yunani: parousia) berarti “kedatangan” atau “tiba”, yang dihubungkan dengan kedatangan Yesus sebagai Mesias. Doa, ibadah dan perayaan masa ini mengacu pada kedatangan Yesus yang lahir di Betlehem, dan mempersiapkan kita pada kedatangannya sebagai Raja yang mulia kelak.

Sebab itu bacaan Alkitab Perjanjian Lama mengenai nubuatan-nubuatan kelahiran-Nya, maupun dari Perjanjian Baru mengenai kedatangan-Nya sebagai Hakim seluruh umat manusia. Juga dibaca perikop mengenai Yohanes Pembaptis, yang menjadi bentara bagi kedatangan Mesias.

Salah satu dokumen gerejawi mengenai Advent menyatakan:

Ketika gereja merayakan liturgi Advent setiap tahun, maka gereja memperhadapkan pengharapan kedatangan Mesias dahulu kala, sebab dengan turut dalam pengharapan umat Allah silam itu akan kedatangan-Nya yang pertama, umat beriman membaharui kerinduannya yang bernyala-nyala pada kedatangan-Nya yang kedua.

Pengharapan Mesianis umat Allah menjelang kelahiran Yesus bersifat politik. Mereka yang dijajah bangsa Romawi waktu itu mengharapkan seorang Mesias (Juruselamat) yang bisa membebaskan umat itu dari kekuasaan politik bangsa kafir. Tetapi gereja memahami bahwa memang Yesus adalah Raja dalam Kerajaan Allah yang melampaui bentuk-bentuk kekuasaan politik duniawi. Mereka menantikan kedatangan-Nya yang kedua untuk mewujudkan secara penuh statusnya sebagai “pemegang segala kuasa di sorga dan di bumi” (lihat Mat 28: 19).

Sifat perayaan Advent adalah pengakuan dosa, supaya membaharui hidup menyambut kedatangan Tuhan, dan karena itu liturgnya lebih tenang, tidak bercorak kegembiraan. Lagu-lagu gereja yang gembira tidak dinyanyikan. Perayaan Advent cocok untuk pembinaan keluarga, misalnya dengan menjadikan masa Advent sebagai Pekan Keluarga. Sayangnya di Indonesia masa ini sudah diisi dengan perayaan-perayaan Natal.

Perayaan Advent sudah berlangsung sejak abad ke-4, dalam bentuk persiapan menyambut perayaan Natal atau perayaan Epifani. Tradisi itu kemudian diperkembangkan menjadi masa 4 minggu menjelang perayaan Natal yang berdiri sendiri; bukan bagian dari perayaan Natal, lengkap dengan bacaan, liturgi dan nyanyian-nyanyiannya sendiri. Para Reformator Protestan kurang memberi perhatian terhadap kalender gerejawi, termasuk perayaan Advent, namun dengan makin sekulernya perayaan Natal, banyak gereja menekankan perayaan Advent untuk mempersiapkan umat menyambut Natal secara lebih rohani.

Baik bangun dan bersedia, berjaga dan nantilah

Sep’ri jamu yang setia, merindukan waktunya

Panggilanmu yang mulia, sekarang t’lah hampirlah

Lengkapkan dirimu seg’ra, sebentar b’ri jawab

Supaya jangan adalah halangan dan sebab.

Jaga dan nanti, tukarlah p’ri

Sedia hati, hidup yang bersih

Buang dan ganti, perangai yang keji.


Disarikan dari berbagai sumber oleh Zakaria Ngelow

Tidak ada komentar: